MENOLAK LUPA TRAGEDI 1998

Haloo teman-teman yang masih suka mampir untuk melihat informasi terbaru dari kita, selamat datang juga kita ucapkan kepada teman-teman yang baru join ke blog kita. 
Bulan Mei adalah bulan yang tidak bisa dilupakan bagi Indonesia karena adanya tragedi yang sangat mengenaskan pada bulan Mei tahun 1998. Maka dari itu teman-teman kali ini kita akan mengulik kembali Tragedi 1998. Yukk simak informasinya!!

5 Fakta Tragedi Mei 1998 yang Tidak Boleh Dilupakan 

Katanya, kerusuhan Mei 1998 ditunggangi oleh kepentingan politik dan kalangan tertentu. Dalangnya bermain amat cantik, hingga misteri itu betah bersembunyi hingga kini. Sampai sekarang terus digelar aksi protes, serta upaya-upaya untuk mengungkap penyebab kerusuhan dan hilangnya sejumlah orang. Namun hasilnya belum menunjukkan titik terang.

Yang perlu kita ketahui 5 Fakta Tragedi 1998

1. Wakili suara protes rakyat Indonesia, ribuan mahasiswa turun ke jalanan pada 12 Mei 1998

Pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi di negara-negara Asia yang berdampak juga pada perekonomian Indonesia. Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok bikin rakyat golongan bawah makin tercekik. Aksi protes di daerah mulai bermunculan, hingga puncaknya para mahasiswa turun ke jalan pada 12 Mei 1998.

Para demonstran itu didominasi mahasiswa Universitas Trisakti. Mereka berniat menggelar long march ke Senayan, menghampiri para wakil rakyat yang duduk nyaman di kursi kekuasaan. Namun aksi mereka dihalau pihak berwajib, hingga bentrokan tak bisa lagi dihindarkan.

Aksi ini merenggut nyawa 4 orang mahasiswa Trisakti, tertembak peluru dari senapan yang diduga milik aparat kepolisian. Mereka adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Hendriawan Sie, dan Heri Hertanto. Namun tuduhan ini disangkal, karena pihak berwajib tidak disenjatai senapan berpeluru asli. Hanya peluru karet, senapan air, dan tembakan gas air mata.

2. Dipicu oleh pelantikan kembali Soeharto sebagai Presiden RI secara aklamasi

Majalah AsiaWeek saat itu meliput eksklusif kerusuhan Mei 1998 dengan judul ‘Sepuluh Hari yang Mengoyak Indonesia’. Sebelum harga kebutuhan pokok melonjak tinggi, pelantikan Presiden Soeharto sudah memicu ketegangan. Beliau dilantik kembali secara aklamasi oleh DPR, setelah 30 tahun menjabat sebagai Presiden.

3. Merembet ke isu SARA, kenapa etnis Tionghoa diserang habis-habisan?

Keturunan Tionghoa yang jumlahnya minoritas menjadi sasaran empuk. Ditambah ajaran peninggalan Belanda saat masa penjajahan, tentang kaum pribumi dan non-pribumi. Sejak itu, banyak dari mereka memutuskan berganti nama menjadi seperti kaum pribumi.

4. Meninggalkan kesan mendalam lewat 'Aksi Kamisan'

Kenapa dipilih hari Kamis sekitar pukul 4-5 sore? Aksi ini digagas oleh paguyuban para keluarga korban, Jaringan Relawan Kemanusiaan (JRK), serta Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Saat itu, hari Kamis disepakati untuk turun ke jalan setelah mempertimbangkan kepentingan masing-masing anggota.

5. Termasuk Wiji Thukul, hilangnya sejumlah orang masih menjadi misteri hingga kini

Ia aktif menyuarakan protes terhadap pemerintahan masa Orde Baru. Dirinya juga berpartisipasi dalam banyak aksi demo yang digelar para buruh pabrik. Sayang, suara lantangnya berujung pada pengejaran yang membuatnya harus berpindah-pindah tempat persembunyian.

Hingga kini sosok Thukul dan sejumlah aktivis HAM lain tak diketahui rimbanya. Menyisakan tanda tanya besar tentang kepentingan apa yang disembunyikan di balik sederet pelanggaran HAM di negeri ini.

Apa pendapat kalian tentang Tragedi 1998 yg telah terjadi ini? Apakah Tragedi 1998 ini akan terulang lagi? Apa yg membuat kalian Menolak Lupa akan Tragedi 1998 ini? Isi pendapat kalian dikolom komentar yukk!!

Informasi yg kita ambil diatas dan kalian bisa lihat lengkapnya di https://www.idntimes.com/menolaklupa-5faktatragedimei1998yangperlumillenialstahu






Komentar

Postingan Populer